Workshop dan Sosialisasi Program Adaptasi Perubahan Iklim di Hilir DAS Saddang: KAPABEL mendapat dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat setempat

Pinrang – Konsorsium Adaptasi Perubahan Iklim dan Lingkungan (KAPABEL) melaksanakan kegiatan Workshop dan Sosialisasi program yang diadakan pada Selasa (8/12/2020) sampai dengan Senin (14/12/2020) di lima desa Intervensi program KAPABEL di Kab. Pinrang yakni Desa Paria, Desa Katomporang, Desa Bababinanga, Desa Massewae (Kec. Duampanua) dan Desa Salipolo (Kec. Cempa) dengan melibatkan pihak Pemerintah Desa/Kecamatan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), perwakilan masyarakat serta perwakilan kelompok perempuan.

Tim Program KAPABEL sebagai pelaksana kegiatan menyampaikan isu strategis program dan mengumpulkan data/informasi yang ada di masing-masing Desa, baik berupa kondisi sosial ekonomi, kebencanaan, komoditi dan lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program KAPABEL sehingga hal ini berimplikasi terhadap penyamaan persepsi bagi semua pihak yang terlibat nantinya.

Muh. Faisal M selaku Manager Program Hilir KAPABEL mengungkapkan bahwa Desa-desa Intervensi di Kab. Pinrang merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana dan sangat terdampak kedepannya jika tidak ada upaya adaptasi dan mitigasi bagi masyarakat.

Hasil dari kegiatan ini terdapat beberapa informasi penting yang disampaikan oleh para pihak antara lain, Lima Desa Intervensi di Kab. Pinrang masih sering terjadi bencana tiap tahunnya seperti Banjir, Ablasi dan Abrasi yang mengakibatkan hilangnya tambak warga, menurunnya produktivitas tambak hingga migrasi. Upaya yang pernah dilakukan dalam menangani dampak perubahan iklim ini seperti pemasangan batu gajah dan penanaman rumput vetiver di bantaran sungai saddang sebagai mitigasi ablasi sungai.

“Besar harapan kami ketika program ini berjalan tidak hanya sekedar sebuah program yang telah habis masa waktu program lalu ditinggalkan, harapan kami adalah program ini dapat berjalan terus menerus di desa kami” ungkap Hakim salah satu warga Desa Salipolo.

Penulis: Muhammad Sahid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *