Pertemuan Multipihak Pengusulan Skema Perhutanan Sosial: Upaya inisiasi kerjasama KAPABEL dengan stakeholder di hulu DAS Saddang

Konsorsium Adaptasi Perubahan Iklim (KAPABEL) melaksanakan Pertemuan multipihak dalam rangka pengusulan skema perhutanan sosial dalam rangka pembahasan usulan skema dan penguatan Perhutanan Sosial di tiga kabupaten pada Hulu DAS Saddang, yaitu Toraja Utara (1/12/2020), Kabupaten Tana Toraja (2/12/2020) dan Kabupaten Enrekang (3/12/2020). Kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk membangun kesepahaman di setiap stakeholder tingkat kabupaten terkait program yang akan dilaksanakan oleh KAPABEL selaku pelaksana kegiatan.

Tiap kegiatan ini dihadiri oleh masing-masing Kepala atau perwakilan Kesatuan Pengelelola Hutan (KPH), Dinas Pertanian, Kepala Camat, Kepala Desa/Lembang, serta beberapa perwakilan kelompok tani yang mengelola hutan di desa pada lokasi intervensi Program Adaptasi Masyarakat Ekosistem DAS Saddang berbasis Pengelolaan Pangan Hutan.

Kegiatan pertemuan multipihak dimulai dengan sambutan oleh beberapa perwakilan terkait dan di buka oleh Kepala KPH masing-masing kabupaten. Setelah pembukaan, kemudian pemaparan program yang dibawakan oleh Program Officer masing-masing kabupaten. Setelah pemaparan program, peserta kegiatan kemudian di arahkan untuk duduk membentuk kelompok Focus Group Discussion (FGD) sesuai daerahnya masing-masing. FGD yang dilakukan bertujuan untuk mengeksplorasi potensi daerah intervensi.

Selanjutnya, peserta di persilahkan untuk memaparkan hasil diskusi mereka. Beberapa diantara hasil diskusi tersebut yaitu perlu adanya pendampingan sampai masyarakat betul–betul bisa mandiri dalam melaksanakan setiap kegiatan–kegiatannya bahkan hingga sampai pemasaran produk–produknya. Ini dilakukan agar masyarakat dapat memahami terkait aturan–aturan yang berlaku dan juga kaidah–kaidah dalam pengelolaan kawasan. Kedua, Perlu adanya pemasaran yang jelas antara kelompok tani dengan perusahaan atau mitra lain. Ketiga, selama ini untuk mengaktifkan kelompok, kekurangannya ada pada tidak adanya tempat untuk berkumpul bagi kelompok, sehingga kelompok cenderung individual dalam mengerjakan sesuatu, sehingga perlu diadakan sekretariat agar kelompok dapat beraktivitas di sekretariat tersebut.

Penulis: Andi Faisal Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *